Saturday, July 28, 2012

tulisan kedua di majalah medikom as pimred

Fokus Bisnis Pariwisata Bali dan Permasalahannya

Sebagai Negara yang mempunyai keindahan alam dan atraksi budaya yang menawan, Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi salah satu tujuan wisata. Salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan daerah  tujuan wisata bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara adalah Provinsi Bali.
Pariwisata di Bali merupakan sektor yang paling maju dan berkembang. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya. Wisata alam, misalnya meliputi 47 obyek wisata, seperti panorama di Kintamani, Pantai Kuta, Legian, Sanur, Tanah Lot, Nusa Penida, Nusa Dua, Danau Batur dan lain sebagainya. Wisata budaya meliputi 83 obyek wisata, seperti misalnya wisata seni di Ubud, upacara barong di Jimbaran dan berbagai tempat seni dan galeri yang sekarang banyak bermunculan di beberapa tempat di Pulau Bali. Wisata budaya ini sangat berkembang pesat, apalagi banyak karya seni yang dihasilkan oleh pelukis dan pematung dari Bali yang harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, ada beberapa pelukis asing yang sudah lama menetap di Bali, seperti Mario Blanko, Arie Smith, Rudolf Bonner dan sebagainya. Begitu pula dengan wisata sejarah, dapat dilihat berbagai peninggalan sejarah beberapa kerajaan seperti Karangasem, Klungkung dan Buleleng.
Pariwisata di Bali sempat mengalami penurunan sejak terjadinya tragedi Bom Bali  pada tahun 2002. Beberapa Negara mengeluarkan perintah untuk tidak bepergian ke Bali (Travel Warning) seperti yang pernah dilakukan oleh Australia dan Amerika. Dengan seiring berjalannya waktu, pariwisata di Bali kembali mengalami kemajuan. Wisatawan baik domestik maupun internasional mulai berdatangan untuk kembali berwisata di Bali karena bagaimanapun juga Bali selalu memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan dengan keindahan alam dan keunikan budaya yang dimilikinya.
Industri pariwisata merupakan jenis industri yang mempunyai mata rantai kegiatan yang sangat panjang. Banyak kegiatan yang terkait dengan industri pariwisata, hal ini berarti banyak industri lain yang dapat digerakkan oleh industri pariwisata seperti kegiatan biro perjalanan, transportasi, perhotelan, restoran, kesenian, dan budaya daerah, kerajinan rakyat, guider, pameran dan olah raga internasional yang diselenggarakan di daerah-daerah. Dengan berkembangnya industri pariwisata di suatu negara/daerah tentu akan meningkatkan pula pendapatan negara/daerah tersebut. Terlebih lagi bagi daerah yang menggantungkan pendapatan daerahnya melalui sektor industri pariwisata seperti Bali.
Namun, kini yang menjadi pertanyaan, dimanakah letak fokus bisnis pariwisata di Bali? Dapat kita lihat sekarang di kawasan Kuta, Badung yang sudah terkena imbasnya pengaruh modernisasi. Banyaknya tempat-tempat perbelanjaan serta diskotik-diskotik yang tumbuh dan berkembang di kawasan Kuta membuat unsur budaya perlahan mulai terkikis sehingga julukan Bali sebagai daerah wisata budaya berubah menjadi wisata belanja. Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengenal Bali dengan budayanya yang khas dan unik. Sayangnya wisata yang diinginkan wisatawan ini belum tercapai seutuhnya akibat kurangnya pemahaman secara utuh bagi pihak-pihak bisnis pariwisata Bali.
Seiring dengan majunya Pariwisata di Bali, banyak hal yang masih perlu diperhatikan oleh pemerintah khususnya mengenai keadaan lingkungan Bali itu sendiri, seperti kebersihan lingkungan, alat transportasi serta infrastruktur. Tak sedikit wisatawan yang mengeluhkan tentang kebersihan Bali masih belum terjaga dilihat masih banyaknya sampah-sampah yang berserakan di sepanjang jalan bahkan tempat umum. Alat transportasi yang paling mendominasi di Bali pun hanya taxi tidak seperti di daerah-daerah lain atau di negara lain yang masih mengandalkan bus umum sebagai alat transporatsi yang tarifnya terjangkau untuk mengantar wisatawan bepergian ke tempat tujuan wisatanya. Selain itu, infrastruktur di Bali perlu mendapat perhatian khusus. Masih banyak terlihat jalanan-jalanan umum di Bali yang lubang dan rusak. Sehingga, saat melintasi jalan tersebut, kita merasa tidak nyaman. Jangankan para wisatawan, penduduk aslipun juga akan merasa terganggu dengan infrastruktur yang buruk tersebut.
Bertumpu dari hal yang telah disampaikan di atas, maka menjadi tantangan bagi kita untuk bangkit dan mengambil langkah-langkah agar pariwisata Bali tetap berfokus pada budaya dan kekayaan alamnya dan tidak terseret dengan masuknya arus globalisasi serta modernisasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi pada sektor pariwisata dapat dilakukan langkah-langkah antara lain meningkatkan promosi dan layanan maupun memperbanyak perwakilan biro wisata di luar negri. Untuk bangkit dari keterpurukan, semua pihak harus bangkit dan bekerja sama baik pemerintah maupun pelaku pariwisata dan masyarakat.




My First Post



hei ho, this is my first post on my new blog.. aku suka nulis si, tapi biasa nulis di buku diary (jaman-jaman smp) dan baru kali ni nulis di blog. sebelumnya mungkin aku perkenalkan diri dulu, aku Yeni anak bungsu dari 3 saudara yg dua-duanya laki-laki dengan jarak umur 13 dan 10 tahun. Terlihat gimana dimanjanya aku dirumah. Bisa dibilang aku seperti anak perempuan yang dinanti-nantikan oleh keluarga. How lucky iam..


Sebagai anak bungsu yang dimanja segala apapun yang aku inginin pasti dipenuhin.  Tapi bukan berarti aku anak manja yang males dan gak tau susah. Aku tau yang namanya susah, apalagi sewaktu bapakku meninggal dunia, kakakku yang pertama kerja diluar negeri bertahun-tahun, kakak kedua ku sudah berkeluarga, ibuku kerja, bisa dikatakan aku seperti gak punya siapa-siapa dirumah. Yaudah lah ya, gak mau melow-melow-an kyak sinetron intinya aku bersyukur apa yang aku punya sekarang.
hidupku berubah drastis semenjak duduk dibangku kuliah. Waktu SMA dulu pengen banget kuliah di Telkom Bandung nyari jurusan ilmu komunikasinya, dan akhirnya keterima lewat jalur PMDK. udah bayar, udah daftar ulang, eh mamaku jatuh sakit jadi mau gak mau impian ku itu harus direlakan pergi gitu aja. dari situ aku jadi percaya, apa yang udah kita rencanain, udah mateng, tetep aja Tuhan yang punya kuasa buat nentuin.
hidup jadi makin luntang-lantung gak ada tujuan. yang ada dipikiranku saat itu aku musti kuliah tapi gak tau jurusan apa, gak tau mau kuliah dimana. ikut SPMB gak lolos, ikut PMDK jalur ke-2 di UNUD lolos tapi jurusan yang aku gak sukain. Akhirnya ada info FE UNUD buka test untuk diploma dan ekstensi. pemikiran umur 18 tahun waktu itu kuliah ekstensi pasti sama orang yang udah tua dan udah kerja jadi aku memilih untuk ikut test diploma dan akhirnya lulus. segala sesuatunya pada saat itu aku urus sendiri. mulai dari daftar, bayar, nyiapin keperluan, ke bukit semua sendiri. Kebukti kan aku bukan anak bungsu manja yang kayak tuan putri..hehehe
hari pertama ospek, aku malu banget  ketemu ma temen-temen SMA yang kuliah S1 reguler. aku masuk diploma III akuntansi yang gak perlu ikut test pun menurutku pasti bakal lolos. dari situ aku tunjukin kalo ini bukan mauku kayak gini, tapi ini emang udah takdirku yang musti dijalanin. Aku aktif dikegiatan ospek dan alhamdulillah aku kepilih jadi Best Five (lima orang mahasiswa tumbal buat dikerjain senior) pada saat itu. Penghargaan itu buat aku makin semangat buat nunjukin aku bisa seperti mereka. Aku ikut berbagai macam kepanitiaan kegiatan kampus, aku masuk organisasi pers mahasiswa kampus. awal ikut kepanitiaan aku jadi sie konsumsi lo, bangun jam 3 pagi bungkus-bungkusin kue, ambil nasi, anter nasi, siapin coffe break, bersihin sampah berserakan. Lalu aku nyoba daftar jadi anggota sie acara sampai pada akhirnya aku jadi tukang yang nyuru-nyuru anggotaku  di acara dan tukang ngasi nasehatnya nya sie acara. kereen gak tuuuuh :D

di organisasi pers mahasiswa, kalo dikampusku namanya Medikom (media ekonomika) awalnya juga aku hanya tim magang biasa sampai aku dikasi jabatan sebagai sekretaris dan akhirnya dikasi kepercayaan jadi Pimpinan Redaksi. Menjadi Pimpinan Redaksi bisa dibilang surprise banget buat aku. Aku yang gak tau apa-apa tentang jurnalistik atau bisa dibilang masih belajar malah dikasi kepercayaan segede itu. Sempet stress sampe nangis-nangis waktu deadline udah deket, atau pas anggota lagi jarang-jarangnya dateng rapat, tapi aku jalanin karna kalo akunya down, pasti anggotaku yang lain tambah down dan majalah gak bakal jalan. Syukur alhamdulillah aman selama setahun menjabat, 2 majalah berhasil terselesaikan berkat bantuan teman-teman yang sangat berjasa dalam hidupku. Mungkin lain waktu aku bakal nyritain secara spesifik tentang medikom ini, karna dari medikom ini muncul orang-orang yang berjasa dalam hidupku.. ceileee...
inilah wajahku waktu menjadi mahasiswa baru, masih polos dan lugu 


ya intinya si aku pernah yang bener-bener ngerasain namanya saat-saat aku berada dititik terendah, tapi aku gak bisa ngeliatin ke orang-orang yang aku sayang. yang mereka tau aku tu anak bungsu yang manja, yang ceria, yang kalo minta apa pasti mereka bakal berusaha buat menuhin. Padahal mereka gak pernah tau, kadang aku pernah ngerasa down, sedih, kecewa, malu, pengen marah, aaaaah ya sudahlah.  Toh segalanya alhamdulillah aku bisa atasin sendiri. aku jadi males yang namanya punya planing lagi dalam hidup. aku maunya jalanin aja, selagi jalanku itu positif, kenal banyak orang yang hebat-hebat, dan gak pernah malu buat nanya atau mencoba hal-hal baru pasti bakal ada jalan ko untuk menjadi sukses. Punya si impian dan cita-cita tapi gak mau terlalu menggebu-gebu lagi. Aku serahin aja ma yang punya hidup. Tuhan pasti tau ko yang terbaik buat umatnya. ya istilah kerennya Go With The Flow laah...